Satelit Dan Penerbangan Luar Angkasa

12:06:00 PM 0 Comments A+ a-

1. SATELIT

Satelit merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit buatan dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya. Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam yaitu. Low Earth Orbit (LEO): 500-2,000 km diatas permukaan bumi. Medium Earth Orbit (MEO): 8,000-20,000 km diatas permukaan bumi. Geosynchronous Orbit (GEO): 35,786 km diatas permukaan bumi.

Gambar berbagai jenis orbit satelit
Sejarah Satelit
Secara garis besar sejarah satelit dunia dari tahun ke tahun diantaranya;
1945 : Athur Clarke menerbitkan essay tentang “Extra Terrestial Relays”
1957 : Diluncurkan pertama kali satelit sputnic
1959 : Satelit cuaca pertama, Vaguard 2
1960 : Diluncurkan satelit komunikasi Refleksi ECHO
1963 : Diluncurkan satelit komunikasi Geostasioner SYNCOM
1965 : Komunikasi satelit Geostasioner komersial pertama di dunia, INTELSAT I
1976 : Satelit marisat untuk komumnikasi maritim dan peluncuran PALAPA
1982 : Sistem telepon dengan satelit mobile , INMARSAT 4
1988 : Sistem satelit dengan komunikasi data dan telepon mobile, INMARSAT C
1993 : Sistem telepon denga digital satelit
1998 : Sistem satelit Global untuk Small Mobile Phones.
1999 : Peluncuran Telkom – 1

A. Orbit Satelit Berdasarkan Ketingian
1. Orbit Rendah/Low Earth Orbit (LEO):
Ketinggian kurang lebih 300-1500 km dengan periode edar 2-3 jam. Orbit ini di gunakan penerbangan antariksa berawak antara lain misi Appolo, roket, Mercury, roket X-15, dan pesaat ulang alik SpaceShipOne.

2. Orbit Menengah/Medium Earth Orbit (MEO)
Ketinggiannya kira-kira 1500 km dengan periode orbit 12 jam. Satelit navigasi biasanya di tempatkannya di sini, misalnya Global Positioning System atau GPS (Amerika), Glonass (Rusia), dan Galileo (Eropa). Beberapa satelit komunikasi Telstar juga di tempatkan di sini.

3. Orbit Tinggi/ HEO (High Earth Orbit/Highly Elliptical Orbit)
High Earth Orbit (orbit tinngi) merupakan orbit yang ada di atas orbit geo-sinkronus (di atas 35786 km). Sedangkan orbit Highly Eliptical Orbit merupakan orbit yang bentuknya sangat lojong dengan perigee seiktar 1000 km dan apogee di atas 35786 km. Orbit ini biasanya sangt terpengaruh oleh bentuk bumi yang membuncit di bagian ekuator, serta oleh gaya tarik antara matahari dan bulan. Orbit HEO sangat di sukai untuk alat-alat pengukuran magnetosfer dan observatorium luar angkasa.

B. Orbit Satelit Berdasarkan Posisinya


1. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Earth Orbit atau GEO)

Garis Edar geosinkron , beredar di sekitar bola bumi dan satelit tersebut kembali ke posisi semula dalam satu kali rotasi bum. Satelit tidak harus mengorbit di garis katulistiwa dan garis orbit satelit dapat berbentuk lonjong. Secara Khas, geosinkron satelit melayani bidangkomunikasi dan pengamat-an pada garis lintang tinggi di atas permukaan bumi.

Satelit di orbit Geosinkron mengelilingi bumi 24 jam sekali, sama dengan periode rotasi bumi. Ketinggian orbit ini 35786 km. Satelit yang banyak di tempatkan di sini adalah satelit komunikasi dan cuaca. Bila orbit Geosinkron berada tepat di atas ekuator bumi, orbitnya di namakan geostasioner.Satelit di sini akan tampak diam jika di amati dari permukaan bumi. Para operator satelit komunikasi sangat menyukai orbit ini. Satelit yang seolah diam terhadap satu titik di bumi yang berputar, menyebabkan antena mengarah tetap ke satu arah dan tetap berhubungan dengan satelit. Coba lihat, antenna parabola selalu menghadap ke satu arah, bukan.? Karenanya orbit geostasioner sangat padat dengan ratusan satelit televisi, cuaca, dan komunikasi. Penempatan satelit harus cermat agar sinyal yang di kirim masing-masing satelit tidak saling mengganggu.

2. Orbit Geostasioner

Sebuah satelit yang beredar di garis geostasioner berada di atas bumi. Untuk melakukan garis edar geosta-sioner, satelit harus menyelesesaikan satu kali rotasi dalam bentuk bidang lingkaran. Satelit mengorbit di sekitar poros bumi, melingkari garis katulis -tiwa. Banyak satelit pengamatan cuaca dan satelit komunikasi garis edarnya adalah geostasioner.

3. Orbit Polar

Orbit Polar mengelilingi bumi melewati kutub dan berbentuk lingkaran. Satelit di orbit ini di gunakan untuk keperluan navigasi, cuaca, dan pengamatan sumber-sumber daya alam. Satelit yang beredar di orbit polar tidak bisa memantau suatu titik di bumi sacara terus menerus.

4. Orbit Matahari

Satelit buatan ada juga yang di tempatkan di orbit planet lain atau di orbit heliosenrtik (menelilingi matahari). Satelit buatan yang di tempatkan di orbit matahari biasanya satelit sains. Misalnya wahana Deep Impact milik Amerika Serikat yang bertugas mengamati komet 9P/Tempel 1, juga wahana Stardust untuk mempelajari komet Wild 2. Wahana lain yang masih aktif di orbit matahari antara lain Rosetta(Eropa) dan Nozomi (Jepang)

5. Satelit Geodesi

Satelit Geodesi berfungsi untuk menentukan posisi lokasi tertentu di atas permukaan bumi dengan tepat. Untuk tujuan tersebut satelit ditempatkan pada orbiter bumi. Dalam gambar ilustrasi ini menggunakan teknik laser satelit ( SLR), yang memantulkan berkas sinar laser ke setasiun bumi dan dipantulkan kembali ke satelit yang berada di orbit bumi.

6. Sistem GPS

Navstar Global Sistem memposisikan (GPS) 24 jaringan satelit di dalam suatu garis edar di sekitar bumi yang menyediakan informasi bagi para pemakai untuk mengeta-hui tentang pergerakan dan posisi mereka. Suatu GPS penerima menghitung informasi posisi dengan memban-dingkan waktupenerimaan isyarat dari tiga atau empat satelit GPS yang berbeda yangmenjangkau penerima isyarat tersebut.

Penemuan Lokasi Melalui GPS
Sistem Posisi Global ( GPS) satelit mengorbitkan tinggi di atas permukaan bumi pada orbit yang tepat. GPS digunakan sipenerima untuk menentukan garis lintang, garis bujur, dan ketinggian. Penerima mengukur waktu dari signal yang dikirim oleh satelit yang berbeda( A, B, dan C) untuk menjangkau penerima tersebut. Dari data tersebut , sipenerima mengetahui suatu posisi dengan tepat. Setiap waktu ada berbagai satelit di dalam cakupan GPS disegala penempatan di atas permukaan bumi. Tiga satelit diperlukan untuk menentukan garis bujur dan garis lintang, sedang satelit yang keempat ( D) diperlukan untuk menentukan ketinggian.

7. Sistem Rilay Satelit
Satelit telah membuat revolusi komunikasi dengan menghubungkan seluruh dunia melalui telepon dan penyiaran berita peristiwa yang terjadi di belahan dunia. Suatu satelit menerima suatu isyarat gelombang mikro dari suatu setasiun bumi, kemudian memperkuat suara dan retransmisi sinyal kembali ke suatu setasiun atau setasiun penerima di atas bumi pada suatu frekwensi yang berbeda Suatu satelit komunikasi berada di dalam garis edar geosinkron, yang berarti bahwa satelit itu sedang mengorbitkan di kecepatan yang sama dengan rotasi bumi. Satelit berada di dalam posisi yang sama dengan posisi permukaan bumi,sehingga stasiun pemancar radio dan televisi tidak akan pernah kehilangan hubungan dengan reciver satelit.



Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi.Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponders, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah.Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.

8. Tata Kordinat Bumi 


Garis lintang dan garis bujur digunakan untuk menentukan titik lokasi tertentu pada bola bumi. garis lintang paralel membentuk bidang horizontal dari timur ke barat. Garis equator adalah garis imajinasi yang membagi bola bumi atas dua bagian yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis bujur diukur dari kutub bola bumi utara dan selatan. Semakin dekat kutub bola bumi garis lintang semakin pendek, sedangkan garis bujur sama panjangnya dari utara ke selatan dan kedua bagian kutub. Meredian utama ada-lah garis orbit yang dijadikan patokan yang terpilih dari garis lainnya yang berada pada lokasi tertentu dalam globe dan dinyatakan sebagai garis lintang 00 dan garis bujur (meredian 00)

9. Jarak terpendek dari permukaan bumi

Jarak terpendek dari permukaan bumi adalah garis teoritis yang melintasi pusat bumi yang membagi bumi atas dua bagian yang sama. Garis khatulistiwa dan semua garis meridian yang bersentuhan dengan garis kutub utara dan selatan merupakan jarak terpendek di bumi. suatu jarak terpendek dari permukaan bumi menunjukan jarak paling pendek antara dua titik pada bumi dan ini merupakan suatu konsep yang di gunakan dalam ilmu pelayaran.

2. PENERBANGAN LUAR ANGKASA

1. Stasiun Antariksa
Stasiun antariksa skylab adalah pesawat antariksa terbesar yang pernah dibangun manusia. Stasiun tersebut mengedari bumi dan di kunjungi regu-regu 3 astronout dalam misi selama 84 hari . Para awak mempunyai bagian bagian ter pisah untuk tinggal dan bekerja. daya datang dari panel-panel sel surya. Beberaapa diantaranya harus diperbaiki oleh astronout. misi-misi skylab membuat pengematan pengamatan penting mengenai matahari dan bumi. Mereka mengadakan percobaan – percobaan hampa bobot diatas. mereka juga membuktikan bahwa orang dapat bertahan dalam penerbangan antariksa yang lama.



2. Pesawat Ulang Alik

Pesawat ulang alik adalah sarana angkutan ruang angkasa yang digunakan untuk melaksanakan sampai 100 misi penerbangan ruang angkasa dengan biaya kecil.Pengujian pertama kali pesawat ulang alik terjadi pada tahun 1977. Sebuah pesawat dibawa mengudara menempel dipunggung sebuah jet raksasa dan kemudian dilepaskan untuk terbang langsung dan kembali ke tanah dan mendarat sendiri. Selanjutnya setelah beberapa kali uji coba pesawat ulang alik antariksa diluncurkan oleh dua roket pendorong yang kemudian dimanfaatkan kembali. Pesawat terus naik keatas dalam garis edar memakai bahan bakar dari sebuah tangki yang dibuang dan tidak dimanfaatkan kembali . Selesai misinya pesawat itu masuk kembali dalam atmosfer dan melayang kebawah untuk mendarat di lapangan udara seperti pesawat biasa. pesawat ulang alik dapat digunakan lagi untuk misi-misi berikutnya Pesawat ulang alik menyerupai suatu pesawat udara di dalam pengguannya sangat berbeda dengan pesawat terbang biasa. Pesawat ulang alik meninggalkan bumi dengan tegak lurus, mengikat ke suatu roket peluncuran untuk langkah yang pertama peluncurannya. Mesin utama menyediakan daya dorong yang diperlukan untuk mengangkat pesawat ulang alik ke dalam garis edar dan mesin manuver digunakan untuk membawa pesawat ke garis orbit. Setelah selesai melaksanakan misi pesawat ulang alik kembali ke bumi dalam suatu posisi horisontal serupa dengan pesawat udara, tetapi dengan cara terbang layang tidak mengunakan mesin untuk kembali ke bumi menuju landasan pendaratan.

3. Pendaratan Di Mars

Pendaratan di kutub selatan Mars dijadwalkan pada tahun 1999. Pendaratan di desian dengan mengunakan roket rotor untuk pengereman sehingga pendaratan berjalan dengan lembut tanpa merusak peratan . Pendaratan ke Mars untuk suatu misi guna mempelajari keadaan iklim dan cuaca pada kutub selatan Mars. Kuar Viking diluncurkan dari bumi untuk perjalanan 80 juta km ke mars selama 10 bulan. Bila mendekati planet setiap pesawat antariksa memasuki garis edar sekeliling mar. kemudian setelah memeriksa permukaan di bawah, pendaratan memisah dan berpayung ke bawah menuju permukaan Mars. Roket memperlambat kuar antariksa ke penghentian akhir untuk bermukim di permukaan mars. Selanjutnya dengan menggunakan tangan robot melalui kendali jarak jauh kuar antariksa viking mengambil sampel batuan mars dan menganalisanya yang kemudian mengirimkan gambar-gambar permukaan mars ke stasiun pengendali di bumi.

Gambar Perjalan Misi Ke Mars dan Robort Peneliti Mars


4. Penerbangan Apollo Ke Bulan
Peluncuran misi Apolo XI yang pertama kali mendaratkan manusia di bulan. Roket saturnus V yang meluncurkan pesawat antariksa apollo berisi tiga tahapan. Pesawat antariksa itu juga dikaitkan pada roket lolos yang dapat melepaskan diri dari saturnus tersebut jika selama peluncuran ada sesuatu yang tidak beres. Ketiga tahapan itu menyala pada urutan yang tepat untuk menempatkan pesawat antariksa ke dalam garis edar. Tahap ke -3 kemudian menyala lagi guna mendorongnya ke bulan. Setiap tahapan beserta menara lolos dilepaskan bila mana tidak diperlukan lagi, sehingga bahan bakar yang tersisa tidak dimanfaatkan lagi.


Tahapan peluncuran Apollo
1. Roket tahap ke-2 nyala
2. Roket tahap ke-3 nyala
3. Masuk garis edar bumi
4. Meninggalkan garis edar bumi
5. Modul komando berpadu dengan modul bulan
6. Masuk garis edar bulan
7. Modul bulan lepas, modul komando tetap dalam garis edar
8. Modul bulan mendarat
9. Modul bulan meluncur
10. Para astronot pindah kembali ke modul komando dan modul bulan dilepas
11. Modul komando meninggalkan garis edar bulan
12. Modul komando memisahkan diri dari modul jasa
13. Modul komando memeringkan pelindung bahang ke arah bumi
14. Masuk kembali ke bumi
15. Penceburan ke laut.
























Proyeksi Peta

5:29:00 PM 0 Comments A+ a-

Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar.



Gambar Prinsip proyeksi berupa pembuatan peta dari bentuk bola (globe) ke bidang datar (peta). Pada gambar di atas Anda dapat melihat perubahan bentuk dari segi empat pada globe:



Persyaratan sebagai mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar berikut ;
a. Bentuk yang diubah itu harus tetap.
b. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
c. Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.

Hal yang penting diketahui :
a. Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus suatu hal yang tidak mungkin.
b. Untuk memenuhi satu syarat saja dari tiga syarat di atas untuk seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin.
c. Yang bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.

Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.

Proyeksi berdasarkan bidang asal
• Bidang datar (zenithal)
• Kerucut (conical)
• Silinder/Tabung (cylindrical)
• Gubahan (arbitrarry)


Penggunaan Proyeksi Peta

1. Seluruh Dunia
• Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub
• Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide
• Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall
• Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator

2. Daerah Kutub
• Proyeksi Lambert
• Proyeksi Zenithal sama jarak

Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut dengan cara :
- Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian- bagian yang tidak terlalu luas.
- Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang silinder.

Kebanyakan orang enggan untuk berpindah atau ganti dari satu sistem proyeksi peta ke sistem proyeksi peta yang lain. Namun dengan berkembang majunya teknologi komputer dan komunikasi dengan terapannya dalam bidang pemetaan, seperti GPS dan GIS, maka perpindahan sistem proyeksi merupakan hal yang penting dan untuk dikerjakan.

Kelompok Proyeksi Murni
1. Proyeksi Azimuthal,
2. Proyeksi kerucut (conical)
3. Proyeksi silinder (cylindrical)



Penggunaan jenis proyeksi-proyeksi murni ini sangat terbatas.


Rekonstruksi Proyeksi Peta

Rekonstruksi proyeksi peta yang baik adalah yang bisa meminimkan distorsi dalam hal: luas, bentuk, arah dan jarak. Dalam praktek tak ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa menghasilkan peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak mengalami distorsi. Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang lain.

Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut dengan:
a. Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu luas.
b. Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang silinder.

Dalam praktek tak ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa menghasilkan peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak mengalami distorsi. Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang lain.

Distorsi ialah perbedaan perbedaan antara bentuk asli yang ada di lapangan dengan bentuk yang ada dipeta yang meliputi luas, bentuk, arah dan jarak
Contoh Distorsi

Pada gambar di atas bagian tengah globe yaitu daerah sekitar garis khatulistiwa sedikit mengalami distorsi (penyimpangan) sedangkan daerah kutub mengalami distorsi yaitu menjadi lebih besar.


Pada gambar di atas Anda dapat melihat perubahan bentuk pada garis lingkaran terluar. Garis tersebut lebih besar dari garis di globe. Jadi Equator paling banyak mengalami distorsi. Pada bagian kutub relatif tidak mengalami perubahan atau distorsi, jadi hampir mendekati kesesuaian.

Proyeksi ini cocok untuk mempertahankanbentuk sekitar kutub.

Tujuan dan Cara Proyeksi Peta

Sistem Proyeksi Peta dibuat dan dipilih untuk:
a. Menyatakan posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar untuk perhitungan jarak dan arah antar titik.
b. Menyajikan secara grafis titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar

Cara proyeksi peta bisa dipilah sebagai:
a. Proyeksi langsung (direct projection): Dari ellipsoid langsung ke bidang proyeksi.
b. Proyeksi tidak langsung (double projection): Proyeksi dilakukan menggunakan "bidang" antara, ellipsoid ke bola dan dari bola ke bidang proyeksi.

Pemilihan sistem proyeksi peta ditentukan berdasarkan pada:
a. Ciri-ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan sesuai dengan tujuan pembuatan / pemakaian peta,
b. Ukuran dan bentuk daerah yang akan dipetakan,
c. Letak daerah yang akan dipetakan.

Pembagian Sistem Proyeksi Peta

Pertimbangan Ekstrinsik:
a. Bidang proyeksi yang digunakan:
• Proyeksi azimutal / zenital: Bidang proyeksi bidang datar.
• Proyeksi kerucut: Bidang proyeksi bidang selimut kerucut.
• Proyeksi silinder: Bidang proyeksi bidang selimut silinder.

b. Persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumi:
• Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.
• Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi.
• Proyeksi "Polysuperficial": Banyak bidang proyeksi

c. Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bumi:

• Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bola bumi.
• Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap sumbu bola bumi.
• Proyeksi Traversal: Sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bola bumi.

Peristilahan Dalam Proyeksi Peta

Beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pemodelan bumi sebagai spheroid adalah:
a. Meridian dan meridian utama
b. Paralel dan paralel NOL atau ekuator.
c. Bujur (longitude ), Bujur Barat (0° - 180° BB) dan Bujur Timur (0° - 180° BT)
d. Lintang ( latitude - l ), Lintang Utara (0° -90° LU) dan Lintang Selatan (0° –90° LS)

Bidang Datum Dan Bidang Proyeksi:

a. Bidang datum adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya
b. Bidang proyeksi adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan
c. Garis geodesik adalah kurva terpendek yang menghubungkan dua titik pada permukaan elipsoid.
d. Garis Orthodrome adalah proyeksi garis geodesic pada bidang proyeksi.
e. Garis Loxodrome ( Rhumbline) adalah garis (kurva) yang menghubung-kan titik-titik dengan azimuth a yang tetap. 

Macam-macam Proyeksi Peta

1. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
a. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
b. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.
c. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.

2. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris
a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
b. Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi ekuatorial.
d. Proyeksi Tangent (Menyinggung) Apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi
e. Proyeksi Secant (Memotong) Apabila bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi

3. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan, meliputi:


Proyeksi Zenithal (Azimuthal)

adalah Proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi.

Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:
a. Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.
b. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.
c. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.
d. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran.

Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
a. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
b. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
c. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempatantara kutub dan ekuator.

Untuk memperjelas pemahaman, perhatikan gambar berikut ini!

Karena proyeksi Azimuthal paling tepat untuk menggambarkan kutub, maka penggambaran kutub melalui proyeksi ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Proyeksi Azimuthal Gnomonik
Pada proyeksi ini pusat proyeksi terapat di titik pusat bola bumi. Ekuator tergambar hingga tak terbatas. Lingkaran paralel berubah ke arah luar mengalami pembesaran yang cepat dan ekuator tidak mampu digambarkan karena pembesaran tak terhingga tadi. Pada daerah lintang 45° akan mengalami pembesaran 3 kali.

Perhatikan gambar dibawah ini!

2. Proyeksi Azimuthal Stereografik
Titik sumber proyeksi di kutub berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi dengan kutub bola bumi. Jadi jarak antara lingkaran paralel tergambar semakin membesar ke arah luar.

3. Proyeksi Azimuthal Orthografik
Proyeksi ini menggunakan titik yang letaknya tak terhingga sebagai titik sumber proyeksi. Akibatnya sinar proyeksinya sejajar dengan sumbu bumi. Lingkaran paralel akan diproyeksikan dengan keliling yang benar atau ekuidistan. Jarak antara lingkaran garis lintang akan semakin mengecil bila semakin jauh dari pusat.

Proyeksi Kerucut (Conical Projection)

Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksi-kan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.

Perhatikan Gambar berikut ini!

Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang 45°.

Ciri-ciri proyeksi kerucut antara lain:
1. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi di kutub.
2. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang konsentris dengan titik pusatnya adalah salah satu kutub bumi.
3. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi karena salah satu kutub bumi tidak dapat digambarkan.
4. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna, sehingga baik untuk menggambarkan daerah lintang rendah.

Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Proyeksi kerucut normal atau standar
Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).

2. Proyeksi Kerucut Transversal
Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.

3. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.

Proyeksi Silinder atau Tabung

Apabila pada proyeksi Silinder bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.

Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
1. Dapat menggambarkan daerah yang luas.
2. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
3. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
4. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.

Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.


Proyeksi Gubahan (Proyeksi Arbitrary)

1. Proyeksi Bonne (Equal Area)
· Sifat-sifatnya sama luas.
· Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu.
· Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.

2. Proyeksi Sinusoidal
· Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas.
· Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel.
· Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
· Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.


3. Proyeksi Polyeder
Proyeksi Polyeder adalah proyeksi kerucut normal konform. Pada proyeksi ini, setiap bagian derajat dibatasai oleh dua garis paralel dan dua garis meridian yang masing-masing berjarak 20′. Diantara kedua paralel tersebut terdapat garis paralel rata-rata yang disebut sebagai paralel standar dan garis meridian rata-rata yang disebut meridian standar.


4. Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.

Sifat-sifat proyeksi Mercatar yaitu:
a. Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.
b. Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.
c. Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.
d. Proyeksinya adalah konform.
e. Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.

5. Proyeksi Mollweide
Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.


6. Proyeksi Homolografik (Goode)
Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran